Film Gong Si Bolong dan Peluncuran Struktur Pengurus LKD

Foto: Ist - SUASANA PELUNCURAN STRUKTUR PENGURUS LEMBAGA KEBUDAYAAN DEPOK

Film Gong SI Bolong adalah wujud partisipasi Lembaga Kebudayaan Depok dalam aksi peduli budaya.

Peluncuran Lembaga Kebudayaan Depok (LKD) serta jajaran pengurusnya, sekaligus film Gong Si Bolong digelar di Betawi Ngoempoel Creative Center (BNCC), Jalan Tanah Baru, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok (7/1).

Bacaan Lainnya

Film ini merupakan salah satu produksi perhimpunan kebudayaan non pemerintah di Depok. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pameran seni rupa dan diskusi sastra tahun 2022 lalu.

Pada film ini pun, kreasi dan kemampuan seni layar lebar diperlihatkan. Film yang berbalut kemasan milenial, dengan cerita sederhana.

Film besutan sutradara Masree Ruliat ini berkisah tentang Ambar, seorang mahasiswa yang datang dari Yogyakarta hendak melakukan penelitian skripsi ke Depok. Dijemput Rojali (diperankan Firmansyah), lalu  berjumpa dengan Babah Entong (diperankan oleh Entong Manisah Boy dan Mak Iin (diperankan Iin Marlina). Muncul juga para saksi dan pewaris Gong Si Bolong juga tayangan sejarah bangunan di Depok.

Ada kejenakaan khas dari para pemeran khas aktor lenong, yang mampu dituangkan oleh Baba Entong dan Mak Iin. Mengundang gelak tawa apalagi di saat adegan Mak Iin cemburu dan sewot. Kisahnya ringan dan pas untuk dinikmati kaum muda.

Selain nama di atas, semua pihak yang diikutkan di film ini sebut saja Yuna Anggraini, Atma Yudfi Ramadhan, Kong Ridwan, Sari Hidayat dan ditulis oleh Jimmy S. Johansyah.

Karya yang juga merupakan garapan tangan kreatif pekerja film Eka Perdana dan dukungan dari Pembina LKD Nuroji itu berusaha menjembatani potensi sejarah dan budaya tradisi dalam tataan visual apik film Gong Si Bolong.

Nuroji berharap film ini akan menjadi tontonan edukasi yang menghibur dan mendidik, bagi masyarakat Indonesia, tanpa melupakan peran para sesepuh yang konsisten untuk generasi pemegang estafet dalam menjaga teguh adat istiadat agar jangan sampai punah terlindas zaman.

Dirinya dan para pengurus dan anggota LKD lainnya, berusaha mengangkat keberadaan benda sejarah Gong Si Bolong ke dalam sebuah film yang dibumbui rasa milenial, dan itu sebenarnya yang menjadi tantangan orang-orang kreatif yang tergabung di BNCC.”Selain itu menerjemahkan konsep dokumenter agar mewujud cair dan bisa diterima oleh kalangan muda saat ini memang bukan persoalan mudah,” lanjutnya.

Ketua Lembaga Kebudayaan Depok Kurniawan, film ini adalah wujud partisipasi LKD dalam aksi peduli budaya. “Film ini mengkolaborasi antara budaya yang ada di Depok dengan balutan generasi multimedia yang ada saat ini, dan kemudian mewujud menjadi sebuah film yang berkelas,”  kata Kurniawan.

Film yang screeningnya digelar di indoor ruangan BNCC seusai peluncuran susunan pengurus LKD di panggung outdoor ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah Kota Depok, pemerhati seni budaya dan segenap masyarakat umum.@

Pos terkait

Tinggalkan Balasan