Misteri Rumah Darah, Film Horor yang Diangkat dari Reality Show

Kisah sebuah rumah berlatar pembunuhan dan diangkat jadi reality show hingga berkembang menjadi tragedi dan kisah horor.

Jakarta, Anjangsana.id – Berani nonton film horor yang sejak awal jantungmu dipacu oleh adegan kemunculan dan keganasan hantu yang tak henti? Bernafas sebentar eh, tiba-tiba kaget karena hantunya muncul lagi.

Read More

Yang lebih mengerikan lagi, hantu ini dapat mencekik dan menarik orang hidup ke kolam renang. Inilah secuplik adegan di film Misteri Rumah Darah.

Film dengan sutradara Andi Manoppo dan Alfani Wiryawan ini diangkat dari episode reality show berkonsep misteri “Percaya Nggak Percaya” yang dulu beredar di salah satu program televisi swasta. Film ini akan diluncurkan ke publik pada 6 Maret 2025 mendatang di bioskop-bioskop.

Berbeda dari kebanyakan film horor lainnya yang mengangkat kisah dari legenda urban lokal, film yang diangkat Production House Avantgarde Production yang berkolaborasi dengan Cinema Delapan ini mengambil posisi kota metropolitan.

Kisah tentang reporter Shafeera (diperankan oleh Wavi Zihan) yang bekerja di perusahaan reality show hantu yang dipimpin oleh Pak Ageng (Emil Kusumo). Shafeera harus belajar banyak dari reporter seniornya, Dito (Tyan Anugrah).

Ceritanya, Pak Ageng meminta mereka untuk membuka lagi program mistik untuk tayangan mendatang. Beberapa tempat terseram dipilih tapi tak diluluskan oleh Pak Ageng.

Di saat kritis mencari lokasi, Shafeera mendapatkan kaset rekaman lama tentang Rumah Darah saat ditangani oleh paranormal Chandra (Diky Chandra).

Rekaman yang ditonton Shafeera berisi tentang reporter tewas yang ditayangkan di awal film. Entah mengapa kaset rekaman ini mendadak terjatuh di hadapan Shafeera sehingga dia memutarnya.

Dia pun riset ke sana, menambah lagi kejadian seram setelah kameraman, penyiar sebelumnya juga mati di tempat itu. Tapi siapa yang menyangka kalau Shafeera memiliki kemampuan retro kondisi, kemampuan penglihatan kejadian masa lalu saat menyentuh sebuah obyek benda dan tempat yang dia sentuh atau dia datangi.

Kisah pembunuhan dilakukan oleh dua pelaku terhadap sebuah keluarga, bapak-ibu dan puteri semata wayangnya yang kemudian menjadi hantu Marni (Gendis Maharani).

Tak diduga, ternyata Shafeera melihat semua adegan pembunuhan itu termasuk pembunuhnya yang ada di antara mereka. Shafeera dalam bahaya karena dia tahu semua kejadian pembunuhan di Rumah Darah.

Selain efek sound yang memadai, ketercekaman yang terus dilakukan tak henti, membuat penyuka film horor akan diberikan suguhan keseraman yang cukup.Hanya memang, akting para pemain di awal – bukan aktor dan aktris utama – perlu diperkuat untuk akting ketakutan yang alami.

Meski kekuatan akting Wavi Zihan, Tyan Anugrah dan Emil Kusumo sudah cukup memadai.Juga narasi kebetulan bahwa para pelaku dan anak korban kok bisa berada di satu tim, kebetulan yang sangat jarang terjadi dalam kehidupan ini.

Pengalaman Berharga

Sutradara Andi Manoppo, dalam temu wartawan di Epicentrum XXI, Jakarta, Rabu (26/2/2025), mengatakan bahwa proses pembuatan film ini termasuk cepat. Terinspirasi dari beberapa tayangan reality show bertema mistik.

Dari skrip hingga merapihkan, merevisi dan mengedit filmnya. Sebagaimana biasanya film horor, Wavi Zihan dan Gendhis Maharany pun berkisah tentang pengalaman behind the scene yang menemui kisah mistik selama akting.

Ya, di film dengan Produser Eksekutif Samina Purnawan ini, ada banyak debut aktor dan aktris muda, pendatang baru.Film horor memang sedang menjamur beberapa waktu ini.

Meski, tentunya, banyak hal yang harus selalu dibenahi khususnya untuk kualitas film horor di Indonesia agar semakin kuat dan khas dalam penyajiannya.

Apalagi, era digital memungkinkan semua film horor yang diproduksi oleh negeri ini lebih mudah aksesnya untuk untuk ditonton oleh publik mancanegara. “Film Rumah Darah ini rencananya akan tayang di nasional dan internasional seperti di negara Singapura, Malaysia dan Vietnam,” papar Samina.@

Related posts

Leave a Reply