Hari Puisi Internasional 2024 (Hari Puisi Sedunia) digelar berbarengan dengan acara “Bukber Puisi Ramadhan 1445 H” yang bertajuk “Rekatkan Hati Jalin Silaturahmi”
Suasana keakraban memenuhi area pelataran Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis malam (21/3).
Dua momen penting ingin dirayakan oleh para seniman, budayawan, sastrawan, penyair, dan pegiat seni lainnya pada malam itu. Pertama, kegiatan dalam rangka memperingati Hari Puisi Internasional 2024 (Hari Puisi Sedunia).
Kedua, acara “Bukber Puisi Ramadhan 1445 H” bertajuk “Rekatkan Hati Jalin Silaturahmi” yang diisi dengan tausyiah dan buka puasa bersama.
Suasana silaturahmi dan berbuka puasa yang dihelat Masyarakat Penggiat Seni Indonesia (MPSI) ini menjadi aura positif pertemuan dari berbagai komunitas sastra- di Jabodetabek, setelah ramai agenda-agenda politik di negeri ini.
Pementasan baca puisi, musikalisasi dan teaterisasi puisi hingga paduan lagu mengisi berturut-turut momen silaturahmi ini.
Kegiatan peringatan Hari Puisi Internasional 2024, menurut Ketua Ketua MPSI Mujib Hermani, digelar secara spontan dan inisiatif kawan-kawan.
Mujib mengapresiasi para seniman, sastrawan, penyair, dan pegiat budaya lainnya yang hadir dan mengisi acara sejak pukul 16.00 WIB.
Menurut Mujib, acara ini digelar atas dukungan dan support kegiatan antar komunitas.
“MPSI akan selalu mendukung kegiatan komunitas seni budaya,” ujarnya.
Ketua Panitia Radja Yusar Dinata menyebut peringatan Hari Puisi Internasional 2024- yang jatuh tepat pada Kamis 21 Maret 2024- menjadi hikmah bagi para seniman untuk bersilaturahmi.
“Dengan momen ini, setiap unsur tetap selalu berkaitan, selalu terhubung. Dan, Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melakukannya. Itulah tujuan utama dari acara ini,” ucap Radja.
“Hari Puisi Sedunia diharapkan dapat melestarikan berbagai bahasa yang terancam punah atau membangkitkan kembali berbagai bahasa yang sudah mati, menghormati para penyair serta merawat tradisi lisan pembacaan puisi,” terang Radja sembari menambahkan Hari Puisi Sedunia atau World Poetry Day telah ditetapkan oleh UNESCO pada 1999.
Dukungan Komunitas
Di tengah kehadiran para seniman dan berbagai komunitas ini, hadir juga Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta Firmansyah, Kepala UP PKJ TIM Arif Rahman, Imam Ma’arif dari Dewan Kesenian Jakarta serta Sekjen MPSI David Karo-Karo.
Firmansyah mengapresiasi digelarnya acara Peringatan Hari Puisi Internasional dan buka puasa bersama oleh MPSI dan komunitas seniman.
Firmansyah berharap kegiatan kesenian ini terus berlanjut dan dilakukan dalam rangka menyambut Jakarta sebagai kota global.
Dalam momen ini, sejumlah penyair yang tampil membacakan karyanya antara lain Rachmayanti Effendi, Karenina, Riri Satria, Remmy Novaris DM, Nuyang Jaimee, Rissa Churria, Nurhayati, Dyah Kencono Puspito Dewi, Guntoro Sulung, Ireng Halimun, dan masih banyak lagi.
Selain MPSI, acara ini juga mendapat dukungan dari Federasi Pekerja Seni Indonesia (FPSI), Keluarga Besar Penyair Seksih (KBPS), Cakra Budaya Indonesia (CBI), Kampung Seni Jakarta (KSJ), Kelompok Teater Cakra (TCI), Komunitas Sastra Jakarta Timur (KSJT), Sastra Reboan.
Komunitas lainnya termasuk Sastra Semesta, Jagat Sastra Melinea (JSM), Satarupa (Perempuan Pekerja Seni), Komunitas Literasi Betawi (KLB), Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (Jaker), Ruko Seni, Dapur Sastra Jakarta (DSJ), Komunitas Planet Senen (Kops), Forum Seniman Indonesia, Redflag, Zentaka, Ruang Komunikasi Seniman Indonesia, Lingkaran And Band, USB Trisakti, dan Srikandi atau Komunitas Seni Budaya.@