Jelang Nataru, Harga Cabai di Pasar Leuwiliang Bogor Meroket

BOGOR – Jelang Natal dan Tahun baru, sejumlah bahan pokok di Pasar Tradisional Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor alami lonjakan harga hal itu membuat daya beli masyarakat menurun.
Kenaikan harga seperti berbagai macan jenis cabai bahkan ada yang menembus harga hingga seratus ribu rupiah per kilogramnya.


Menurut data yang diterima sebelumnya pada Kamis, 7 Desember 2023 kemarin harga cabai merah dan cabai merah keriting di angka Rp 90 ribu per kilogramnya sedangkan untuk cabai rawit hijau Rp 50 ribu perkilogramnya dan cabai rawit merah mencapai Rp 100 ribu per kilogramnya.

Read More


Sementara data yang diterima pada, Senin 11 Desember 2023 harga cabai merah turun di angka Rp 80 ribu per kilogramnya sedangkan untuk harga cabai merah keriting masih di angka Rp 90 ribu perkilogramnya. Untuk harga cabai rawit hijau turun menjadi Rp 35 perkilogramnya, cabai rawit merah di angka Rp 90 ribu per kilogramnya.


“Kalau untuk harga lainnya masih relatif normal dan itu data per tanggal 4 hingga 11 Desember 2023,” ungkap kepala Pd Pasar Tohaga Leuwiliang, Mulyadi saat dihubungi wartawan kemarin.


Tingginya harga cabai tersebut berdampak terhadap menurunnya daya beli masyarakat maupun daya jual.


“Kalau soal harga sih sebetulnya gak terlalu pengaruh, cuman ngaruhnya ke daya jual belinya jadi menurun. Ditambah setelah dampak dari kebakaran hebat di Pasar Leuwiliang beberapa waktu lalu,” ungkap salah satu pedagang Evin (35).

Menurutnya, kelonjakan harga itu terjadi pada awal bulan Desember atau menjelang akhir tahun 2023 yang mencapai sekitar 20 persen dari harga normal.


“Dari awal bulan Desember aja semua harga melonjak. Soalnya sekali naik tuh diatas 20 persen dari harga normalnya. Cuman kalau harga bahan pokok gini emang siklusnya ya begitu, turun naik. Dan saya berharap harga ini bisa normal kembali, supaya daya julal belinya juga jadi normal,” katanya.


Tingginya harga bahan pokok seperti cabai mendapat leluhan dari masyarakat, seperti diungkapkan salah satu pengunjung pasar Yunita menyampaikan, kenaikan harganya langsung melonjak drastis, sementara bahan-bahan yang saat ini naik sangat dibutuhkan oleh masyarakat.


“Ya mau bagaimana lagi walau naik tetap belanja karena saya sendiri untuk dijual lagi. Untuk sementara belanja dibatasi dulu karena harga nya yang gila-gilaan,” katanya.


Dengan kondisi harga yang meroket, dirinya sebagai rakyat kecil merasa tercekik. Dengan begitu dia berharap harga kebutuhan tersebut dapat normal kembali dan tidak memberatkan masyarakat.


“Saya berharap kepada pemerintah agar bahan pokok seperti cabai ini agar harga nya bisa turun, kami sebagai rakyat kecil tentunya dengan harga saat ini yang dijual membuat kami harus berpikir ulang untuk belanja banyak sementara banyak kebutuhan yang harus di penuhi. Dulu 20rb saja dapat sekilo sekarang seperempat harga,” katanya. 

Related posts

Leave a Reply