Pengajar Universitas Mercu Buana I Gusti Ayu Arwati menyebut, pemakaian karbol desinfektan lantai alami dipastikan dapat menjaga lingkungan tetap bersih, dan bebas dari kuman. Dia membuktikannya melalui penyuluhan pembuatan karbol sereh.
Kegiatan ini Ayu lakukan di Desa Sanpora Kampung Baru Cilandak Kabupaten Tangerang sejak Juni 2022. Penyuluhan ini melibatkan kaum ibu di Desa Sanpora.
Awalnya, dalam mengenalkan kegiatan ini, Ayu menggunakan metode presentasi melalui virtual meeting di aplikasi Google Meet.
Tidak cukup melalui jaringan online, Ayu Arwati juga melakukan pertemuan langsung, tentu dengan protokol kesehatan (prokes) lantaran penularan virus Covid-19 masih menghantui.
Menurut Ayu, pembersih lantai karbol sereh dapat membunuh kuman, tidak licin, dan aman digunakan. Penyuluhan membuat karbol alami ini juga dinilai masih tepat lantaran pandemi belum usai.
“Tidak semua penyakit memerlukan obat-obatan seperti; batuk, flu, diare dapat disembuhkan dengan menjaga kebersihan, istirahat yang cukup serta makan yang bergizi,” ucap Ayu.
Ayu mengimbuhkan, ada sejumlah penyakit yang dapat dipicu dari faktor kebersihan, antara lain malaria, demam berdarah, dan tifus. Menjaga kebersihan adalah cara terbaik terhindar dari penyakit tersebut.
“Penyakit-penyakit itu muncul karena mudahnya serangga-serangga pembawa penyakit untuk berkembang biak. Serangga seperti lalat, cacing, dan nyamuk juga virus yang dapat menyebabkan penyakit seperti influenza yang mudah tersebar melalui media udara yang tidak sehat,” urainya.
Tidak hanya itu, beberapa penelitian membuktikan bahwa Escherichia coli atau E. coli merupakan salah satu bakteri yang paling sering ditemukan di lantai. Begitu juga bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) ada di sejumlah permukaan benda, baju, lantai, tanah, rumah sakit, bahkan pada kulit manusia, dan bersifat patogen bagi manusia.
“Berbagai cara dilakukan dan diterapkan untuk menjaga kebersihan lantai. Seperti kebiasaan melepas sepatu sebelum masuk ke rumah dapat mengurangi penyebaran mikroorganisme penyebab infeksi mata, perut dan paru-paru,” kata perempuan kelahiran Bali ini.
Selain menerapkan kebiasaan itu, masyarakat juga dapat menggunakan cairan pembersih lantai yang dapat membersihkan sekaligus membunuh mikroorganisme di lantai.
Produk yang dapat membunuh mikroorganisme di dalam maupun permukaan benda mati adalah disinfektan.
Zat ini tidak harus bersifat sporosidal, melainkan sporostatik yaitu dapat menghambat pertumbuhan kuman. Zat disinfektan dalam cairan pembersih lantai akan membunuh mikroorganisme yang terdapat di lantai. Mikroorganisme tersebut antara lain adalah Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter cloacae, Salmonella sp.
“Beberapa disinfektan yang biasa digunakan sebagai pembersih lantai adalah lysol (klorofenol dan kresol), karbol (fenol) dan kreolin. Namun bahan kimia ini akan berdampak negatif apabila dipakai dalam jangka lama,” urainya.
Dalam penyuluhan, pemilihan produk karbol sereh sangat diperhatikan. Poin utamanya adalah produk ini tidak menyebabkan gatal atau menimbulkan limbah yang berbahaya.
Kemudian, cara pembuatannya sangat mudah dan menggunakan peralatan sederhana. Dengan harapan, peserta termotivasi membuka peluang bisnis rumahan.
“Sehingga mendapatkan keuntungan secara ekonomis selain itu dengan membuat karbol sereh sendiri berarti lebih menghemat pengeluaran. Hasilnya juga akan memuaskan, dan limbah yang dihasilhan adalah zat organik yang bisa digunakan untuk penyubur tanaman.
Di sisi lain, Ayu beralasan, memilih penyuluhan membuat karbol lantaran dia optimistis bahwa penyuluhan IKRT memiliki peranan yang cukup strategis dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Terutama dalam peningkatan ekonomi lokal di wilayah perdesaan.@(romauli lubis)