BOGOR – Ikatan Dukun Nusantara (IDN) merupakan sebuah wadah untuk mempersatukan budayawan dalam satu ikatan.
Hal itu disampaikan Ketua IDN Ki Darul Dinar bahwa IDN bukan hanya menyangkut hal klenik saja, akan tetapi bagaimana hal klenik ini menjadi nilai edukasi sebagai pengetahuan dan pembelajaran.
“Karena di IDN juga disiapkan beberapa akademis baik secara kajian ilmiah, spiritual ini nanti ada kajian khusus sehingga menjadi penyeimbang,” ungkap Ki Darul Dinar di jumpai disela kegiatan Milad IDN ke-4 di Lembah Cawene, Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor pada, Jumat 9 Agustus 2024.
Pria yang akrab disapa Ki Darul ini menjelaskan bahwa keberadaan IDN ini berperan untuk menepis stigma pemaknaan kata dukun yang saat ini dinilai negatif oleh masyarakat. Ia pun tidak menampik jika peran dukun yanh berada di dalam dunia film menambah kesan seram dari sosok yang disebut dukun.
“Padahal pada prinsipnya dulu kita mengenal dukun beranak, dukun sunat, dukun patah tulang, ini perlu kita klarifikasi makna dalam konteks dukun ini sangat luas, ini adalah kemasan sebagai daya tarik. Saat ini bakso setan aja tetap dimakan, artinya tidak jadi masalah kemasan seperti bakso setan, bakso setan bukan berarti baksonya terbuat dari setan, tetapi itu adalah suatu kemasan supaya lebih menarik bahwa yang kita bayangkan itu tidak seburuk yang kita fikirkan,” katanya.
Lebih lanjut, Ki Darul menjelaskan bahwa makna Dukun dapat di artikan dalam bahasa sunda “Duduk Tekun, Hirup Rukun” atau duduk tekun hidup rukun. Tekun dalam menjalankan segala hal baik itu hal kebudayaan maupun hal keagamaan. Hidup rukun antar sesama umat manusia.
“Itu adalah bagaimana kerukunan kita dan ketekunan kita dalam menjalankan kebudayaan, bukan hanya spiritual tapi bagaimana tekun dalam menunaikan kegiatan seperti dalam beragama dia harus tekun dalam keagamaannya,” katanya.
Ki Darul menyampaikan bahwa IDN berdiri sejak 2020 berpusat di Padepokan Lembah Cawene anggotanya tersebar baik di wilayah Bogor, pulau jawa hingga luar pulau jawa.
“Syarat khusus masuk IDN ini adalah tetap tekun dan melestarikan kebudayaan di antaranya adalah tidak meluapkan sejarah,” katanya.
Dia menjelaskan, masing masing anggota yang bergabung di IDN adalah mereka yang mempunyai padepokan saat ini para ketua padepokan yang terdaftar itu sedikitnya ada sekitar 171 padepokan.
“Itu membawahi ada yang ratusan orang bahkan ada yang membawahi ribuan orang,” katanya.
Ki Darul berharap terhadap generasi muda saat ini ditengah perkembangan jaman dan moderenisasi kalangan milenial dapat lebih mempelajari dan melesatarikan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia.
“Supaya mereka bisa melestarikan dan menjaga nilai ke leluhur an artinya mempertahankan perjuangan dan tidak melupakan sejarah,” katanya.