Selain masyarakatnya yang tetap menjaga tradisi, Desa Wisata Malasari berhias perkebunan teh hingga keindahan alam yang indah dan eksotik.
Desa Wisata Malasari adalah sebuah nama desa yang berada di wilayah Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor kawasannya membentang dari pintu masuk Taman Nasional Halimun arah Bogor Barat sampai Kampung Citalahab dari gerbang Taman Nasional arah kabandungan Sukabumi
Untuk mencapai Desa Wisata Malasari, Jarak tempuh dari pusat kota Bogor kurang lebih selama 2-3 jam. Namun, durasi tersebut bisa saja lebih panjang karena kondisi jalur menuju desa wisata masih berbatu. Letaknya yang jauh dari hiruk pikuk kota, saat mengunjungi Desa Wisata Malasari bersiaplah untuk membaur dengan alam.
Selain memiliki banyak keindahan alam yang dapat memanjakan mata para pengunjung seperti menikmati Lanskap buatan berupa pesawahan terasering seperti di Bali juga perkebunan teh Nirmala Agung menampilkan pemandangan yang indah dan eksotis, Desa Wisata Malasari juga kaya akan tradisi pertanian yang masih terjaga oleh hukum-hukum leluhur dalam keseharian penduduk Malasari.
Terlihat dari beragam tradisi yang kerap menjadi hajatan tahunan seperti upacara seren taun serta sedekah bumi sebagai perlambang rasa syukur manusia terhadap Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan rezeki yang berlimpah melalui Bumi. Upacara yang dirayakan setiap tahunnya sehabis masa panen dan sebelum masa bercocok tanam ini merupakan salah satu daya dukung tradisi masyarakat Malasari terhadap pengembangan kepariwisataan di sektor budaya.
(Baca juga: Selami Dinginnya Telaga Batu di Pamijahan, Bogor)
Saat ini, hampir 70 persen masyarakat Malasari bercocok tanam padi, bahkan Desa Malasari selain dikenal di tanah air juga dikenal di mancanegara karena pertanian dan tradisi budaya sedekah hasil bumi yang dinamai Seren taun.
Seperti diungkapkan Kepala Desa Malasari Andy Jaelani Firdaos, bahwa kegiatan serah terima hasil pertanian atau Seren taun itu sudah secara turun temurun menjadi tradisi warisan budaya dari leluhur sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen. Diwilayahnya untuk lahan pesawaan milik warga yang ditanami tanaman padi itu kurang lebih seluas 400 hektare yang tersebar di masing-masing wilayah di Desa Malasari tersebut. Padi yang sudah dipanen itu kemudian disimpan didalam leuit (Lumbung padi) untuk di konsumsi warga petani itu sendiri.
“Biasanya untuk acara seren taun itu digelar selama satu minggu atau 7 hari 7 malam, hanya saja di tahun sekarang sudah hampir dua tahun ini tidak bisa menggelar seperti tahun-tahun sebelumnya karena PPKM sedang diperketat karena Covid-19,” beber Andy Jaelalni Firdaos kepada wartawan baru-baru ini.
Wisata Sejarah
Rumah kayu itu jadi saksi sejarah pemerintahan Bogor pada tahun 1946. Sekilas, bangunan seluas 1,12 meter itu tampak kokoh, tetapi saat dimasuki dinding-dindingnya terlihat keropos. Bangunan tua yang sudah ditinggalkan sejak 76 tahun silam itu kini hanya jadi museum tak terawat.
Andy Jaelani Firdaos menjelaskan, kini rumah bersejarah mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
“Seperti beberapa waktu lalau, rumah sejarah ini sudah dilakukan pengukuran luas lahan, tinggal rencana merehabilitasi rumah sejarah ini kembali seperti semula oleh dinas terkait,” pungkas Andy sembari menjelaskan sejarah umum mengenai rumah sejarah tersebut.
Sebagai informasi, bagi anda yang akan berkunjung ke Desa Wisata Malasari pastikan kendaraan anda dalam kondisi prima. Selain itu, untuk dapat menikmati keindahan alam di wilayah Desa Wisata Malasari rasanya tidak cukup waktu hanya dalam satu hari saja. Namun, jangan khawatir bagi anda dan keluarga yang akan bermalam di sana bisa menyewa Home Stay dengan harga yang sangat terjangkau.(Fahri)