Pantai Indah Kapuk 2 ini termasuk tempat wisata yang cukup bersih dan tertata rapi. Hamparan pasir putih, anak-anak riang menikmati, siapa sangka ini berada di sisi utara Jakarta…
Hari itu, cuaca terlihat sangat cerah bahkan cenderung terik, sampai sinar matahari terasa membakar kulit. Kami telah bersiap-siap melakukan perjalanan menuju pantai di daerah utara Jakarta, tepatnya di Pantai Indah Kapuk 2.
Sengaja kami berangkat di saat siang hari supaya ketika sampai di tujuan cuaca tidak terlalu panas. Jam dua tepat kami berangkat. Perjalanan terasa nyaman, kami tidak menemui kemacetan sepanjang perjalanan.
Karena kami belum makan siang, sebelum menuju ke pantai, kami singgah dulu di area kuliner daerah Pantai Indah Kapuk, kurang lebih jam tiga sore kami memasuki kawasan kuliner yang bernama Pantjoran PIK yang merupakan tempat kuliner yang bernuansa Tiongkok atau sering juga disebut daerah pecinan.
Sebelum masuk ke kawasan itu, protokol kesehatan tetap dilaksanakan sesuai dengan anjuran pemerintah, telah disediakan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh dan pengunjung diwajibkan menggunakan masker.
(Baca juga: Berburu Matahari ke Puncak Sindoro)
Sangat beragam menu yang tersedia, banyak makanan enak di sini, kami mencoba nasi hainam yang ada di salah satu tempat makan yang ada. Tidak menunggu lama, kamipun menyantap makanan yang kami pesan. Soal harga makanan, tidak jauh berbeda dengan tempat makan di tempat wisata lainnya, memang tidak murah tetapi juga tidak terlalu mahal, wajar-wajar saja.
Meskipun tempat kuliner ini bernuansa pecinan, saudara-saudara muslim tidak perlu kuatir, ada beberapa tempat yang menyediakan masakan halal, di tempat itu ada petunjuk yang menandakan hal itu.
Selain tempat makan, di situ terdapat pula tempat berdoa bagi saudara-saudara yang beragama Budha atau Konghucu, maaf kami tidak tahu perbedaannya, beberapa orang terlihat menyalakan dupa atau hio dan berdoa di tempat itu.
Tidak lama kami berada di situ dan segera melanjutkan perjalanan ke kawasan pantai. Kurang dari lima belas menit kami telah sampai di pantai tujuan. Belum ada retribusi atau tiket masuk kawasan pantai, kami berkunjung pada saat sebelum hari raya Idul Fitri 2021 kemarin, entah kalau saat ini sudah diwajibkan untuk membeli tiket masuk.
Pantai Pasir Putih
Area parkir kendaraan sangat luas di sepanjang pantai itu, banyak mobil terparkir di situ, kami sempat bingung mau parkir di mana, akhirnya kami putuskan untuk parkir diarea yang agak sepi pengunjung.
Aroma angin laut terasa saat kami membuka pintu kendaraan, matahari sudah condong ke barat dan panas tidak terlalu menyengat, sesuai dengan harapan kami.
Jalan ke arah pantai tertata dengan rapi, hamparan pasir putih menyelimuti tepian laut yang dibatasi dengan susunan batuan agar pasir tidak terbawa ke laut, pantai ini adalah pantai buatan, meskipun pantai buatan tidak kalah indahnya dengan pantai alami. Tumbuh-tumbuhan semacam nyiur mulai terlihat mewarnai alam buatan ini.
Menara setinggi kurang lebih sepuluh meteran berdiri dengan megah di pantai untuk mengawasi para pengunjung yang mungkin memerlukan pertolongan.
Jembatan yang menjorok ke tengah laut juga tersedia di sini, tempat favorit bagi pengunjung untuk mengambil foto, kamipun bergantian untuk memasuki tempat ini agar tidak berdesakan dan menimbulkan kerumunan.
Terlihat penjaga keamanan mengawasi pengunjung dan tidak bosannya mengingatkan pengunjung yang tidak mengenakan masker dengan benar. Suatu tanggung jawab yang berat di saat pandemi.
Meskipun ombak terlihat tidak besar tetapi tidak terlihat satu pengunjungpun yang masuk ke dalam air atau berenang, mungkin batas yang cukup tinggi antara pasir dengan air yang susah dilewati. Atau mungkin tidak diijinkan untuk berenang di tempat itu. Kalau di sisi tempat yang lain, kami tidak mengetahuinya, apakah situasinya sama. Kami tidak berencana menyusuri sepanjang pantai itu, cukup panjang dan tentu melelahkan.
Dengan melepas alas kaki dan berjalan-jalan di hamparan pasir putih cukup menyenangkan, sedikit mengobati kecewa karena tidak dapat menyentuh air laut, sedikit usul untuk pengembang kawasan ini, sebaiknya di sediakan tempat untuk berenang. Mungkin di sisi tempat yang lain sudah tersedia tempat berenang, kalau itu benar kami tidak mengetahuinya karena memang tidak semua sisi kami lewati.
Untung sebelum menuju ke tempat ini, kami singgah dahulu ke tempat makan, karena tidak ada penjual makanan di sini, sekali lagi kami tidak mengelilingi seluruh tempat ini, mudah-mudahan ada penjual makanan di tempat yang lain.
Kami cukup puas menikmati pantai pasir putih ini, melihat anak-anak kecil berlarian, bermain-main dengan saudara atau teman sebayanya, ada yang bermain bola plastik, banyak pula pasangan muda-mudi yang asik melakukan selfie untuk kenangan masa remaja mereka. Terlihat pula beberapa orang membawa binatang piaraan yang dilengkapi dengan pakaian khusus binatang, selain untuk keindahan mungkin untuk berjaga-jaga agar tidak membuang kotoran sembarangan.
Pantai Indah Kapuk 2 ini termasuk tempat wisata yang cukup bersih dan tertata rapi, pengembang PIK2 ini termasuk salah satu pengembang yang sangat terkenal di dunia properti Indonesia mungkin dunia. Harapan kami, semoga tempat ini menjadi semakin berkembang, menarik dan semakin dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dapat menambah terhiburnya para pengunjung.
Menjelang malam, kami bersiap-siap pulang ke Bekasi, perjalanan pulang cukup ramai meski lancer, tidak seperti pada saat berangkat. Perjalanan hiburan setengah hari yang cukup menggembirakan bagi kami warga Jabodetabek belahan timur, pada suatu saat kami akan berkunjung kembali untuk menyelusuri tempat yang belum tersentuh saat ini.
PIK2 tempat yang indah dan layak dikunjungi bagi warga Jabodetabek khususnya dan masyarakat luas umumnya.@s