BOGOR – Menyusuri sebuah desa yang berada di wilayah barat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang meyimpan keindahan panorama alam dan potensi wisata.
Ya, berbicara destinasi wisata di Kabupaten Bogor memang dikenal cukup banyak dan beragam. Namun, kali ini kami menyusuri wilayah Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Untuk rute perjalanan, kami berangkat dimulai dari Terminal Leuwiliang menggunakan motor menuju Cigudeg, setelah setu cigudeg ke arah kiri pangkalan ojek selanjutnya menuju Kecamatan Sukajaya, selanjutnya sebelum gedung atau Kantor Kecamatan Sukajaya belok kanan menuju Desa Cileuksa. Perlu di ingat, sebelum memulai perjalanan pastikan kendaraan anda dalam kondisi prima.
Selama dalam perjalanan menuju wilayah Kecamatan Sukajaya, kita disuguhkan dengan pemandangan alam perbukitan yang sejuk dipandang mata.
Sesampainya di wilayah Desa Cileuksa, kami di sambut adaya sebuah sirkuit grasstrack yang sudah beberapa kali mengadakan ajang kejuaraan bergengsi. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan menuju wilayah Kampung Ciear.
Untuk menuju wilayah Kampung Ciear tak sulit kami bertanya, mengingat keramah tamahan warga di desa ini yang mengarahkan kami. Setelah melewati sebuah lapangan sepak bola, perjalanan mulai masuk dengan kondisi menuruni jalan yang masih berbatu, meski begitu ini menjadi daya tarik tersendiri dalam perjalanan.
Kami lanjut menyebrangi sungai dengan melewati sebuah jembatan yang terbentang diatas sungai Ciberang, jembatan ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja, namun disini jalannya sudah ada yang di cor beton.
Lebih masuk menuju ke dalam kami pun disuguhkan dengan panorama alam yang menakjubkan, suasana sejuk pun terasa dan indahnya pemandangan pesawahan yang membentang diantara lereng perbukitan.
Wilayah ini memiliki areal pesawahan, aliran air serta pesona panorama alam nan indah. Desa Cileuksa terletak diantara Kaki Gunung Gede Jasinga dan Kaki Gunung Halimun tentu pula wilayah ini dihiasi gugusan pegunungan yang punya panorama elok.
Kecamatan Sukajaya terdiri dari 11 desa salah satunya adalah Desa Cileuksa, saat ini Pemerintah Desa (Pemdas) Cileuksa, tengah membangun salah satunya pembangunan infrastruktur jalan dengan betonisasi desa di wilayah RW 06 itu dimulai dari RT 03 hingga RT 01.
Sebelumnya, jalan tersebut hanya bisa untuk para pejalan kaki. Kini, jalan tersebut juga dapat dilalui baik oleh roda dua maupun roda empat.
Pembangunan jalan itu tentunya diharapkan dapat memudahkan mobilisasi warga seperti mengangkut hasil pertanian karena mayoritas warga disana merupakan petani, selain itu juga dapat memudahkan warga dalam mengakses sektor kesehatan dan pendidikan.
Tak hanya itu saja, seiring membaiknya kondisi jalan tersebut juga diharapkan dapat mendongkrak potensi-potensi yang ada di wilayah itu seperti potensi di sektor pariwisata.
“Ruas Jalan Cijairin – ciparengpeng panjang 1850 meter. lebar 3 meter. Tebal 15 cm, akan tuntas di tahun ini dengan sumber anggaran Dana Desa,” ungkap Kepala Desa Cileuksa Ujan Ruhyadi kepada wartawan kemarin.
Berbincang soal potensi di wilayah tersebut, Apih Ujang, sapaan karib Ujang Ruhyadi menyampaikan bahwa di wilayahnya selain memiliki panorama alam juga terdapat empat air terjun atau curug yang tentunya berpotensi menjadi lokasi wisata di wilayah itu.
“Kalau disini terdapat empat curug beberapa diantaranya ada Curug Jengkol Ciparengpeng, Curug Ciear, Curug Cileuksa dan satu lagi ada di sebelah atas yang berbatasan dengan Provinsi Banten,” katanya.
Apih Ujang menyampaikan bahwa di wilayahnya tersebut pengembangan wisata berbasis agro tentu akan dapat memaksimalkan beberapa hal diantaranya ketersediaan bahan pangan yang terjamin serta meningkatnya berbagai hal yang berkaitan sengan pariwisata
Definisi dari agrowisata sendiri adalah rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan sektor pertanian atau perkebunan sebagai objek utamanya, sehingga tentu saja pemandangan alam yang khas dengan kawasan pertanian serta beragam aktivitas terkait akan menjadi objek utama yang ditonjolkan.
Adanya kegiatan agrowisata juga diharapkan akan dapat memperluas wawasan serta pengalaman wisata yang berbeda bagi para pengunjungnya.
Nantinya, kata Apih Ujang, Pengelolaan kawasan agrowisata perlu dilakukan dengan baik dan matang. Hal ini ditujukan agar pengembangan kawasan agrowisata dapat memberikan manfaat yang maksimal. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari pengembangan agrowisata.
“Tentu diantaranya akan meningkatkan konservasi lingkungan, meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam, memberikan nilai rekreasi, meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan juga dapat mengembangkan ekonomi masyarakat sekitar,” katanya.
Dirinya menambahkan, beberapa potensi-potensi yang ada di wilayahnya yang tentu memerlukan adanya dukungan dari berbagai pihak.
“Beberapa potensi itu diantaranya seperti, Curug atau air terjun, Sawah Terasering, Lumbung Padi Lokal, Potensi Lokasi Wisata Adventure, Perikanan, pertanian, demplot sawah, lokasi camping ground. Tentunya tidak hanya khusus kepada wisata saja tetapi lebih kepada agro wisata,” katanya.