BANDUNG – Perusahaan Aneka Tambang (Antam) UBPE Pongkor kumpulkan gabungan stekholder 11 Desa di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor untuk musyawarah penyelarasan kemajuan pembangunan dari biaya Corporation Sosial Responisibty (CSR) tahun 2024.
Sebelas desa tersebut diantaranya, Desa Nanggung, Kalong Liud, Malasari, Parakan Muncang, Batu Tulis, Sukaluyu, Cisarua, Bantarkaret, Curug Bitung, Hambaro dan Pangkal Jaya.
Acara yang digelar di Hotel Haris, Kota Bandung pada Selasa (27/2/2024) ini dihadiri juga oleh anggota DPRD Kabupaten Bogor, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dan berbagai instansi yang terlibat dalam musyawarah penyelarasan Pembangunan dari biaya Csr ini.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurodhin mengatakan, kegiatan ini merupakan ruang terbuka untuk siapapun masyarakat yang ingin memeberikan ide maupun gagasannya.
Ia menyampaikan dari hasil musyawarah ini maka hasil atau keputusan pembangunan bisa diselaraskan secara bersama-sama dari 11 Desa di Kecamatan Nanggung.
“Maka tentu ada ruang yang sangat terbuka untuk masyarakat bagaimana itu terlibat menentukan arah bangsa ini ke depan, jadi tidak serta-merta hanya dapat diputuskan sepihak Tapi tentu masyarakat juga harus dilibatkan dalam perencanaan pembangunan kedepan,” kata Nurodhin saat memberikan sambutannya.
Pria yang akrab disapa Jaro Peloy ini menyebut, masyarakat harus berparsitifasi dalam hal metode maupun gagasannya.
“Begitupun tadi perencanaan bagaimana dilakukan dengan menggunakan metode masyarakat berpikir, ini di sini ada akademisi nanti juga akan bagaimana menyampaikan kaitan pembangunan yang kemudian salah satu inovatif ini sehingga itu betul-betul klaim untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
Ia melanjutkan, jika prosesnya berjalan dengan baik maka hasilnyapun akan baik bagi masyarakat.
“Saya pun apa terkait dengan harapannya bahwa tujuan dari penanggalan itu adalah dapat mengentaskan kemiskinan atau yang disebut dengan kelompok belajar ini terus kemudian ada projo,” sambung Peloy.
Bagaimana pun kata dia, bantuan yang dilihat dari perusahaan atau kemudian APBN, APBD dan sebagainya bisa meningkatkan pertumbuhan, sehingga kesenjangan kemiskinan pun bisa terbantu dengan adanya dana CSR.
“Ini adalah bentuk menciptakan kesejahteraan salah satunya adalah anak muda, tentu akan memberikan kontribusi bagaimana kita terus kemudian menciptakan pertumbuhan untuk menciptakan pembangunan di daerah yang berkelanjutan,” katanya.