Buah yang kerap disebut “valvet tamarind” ini berbentuk seperti anggur namun agak pipih, daging buahnya memiliki tektur yang lembut.
Buah keranji memang tak sepopuler buah asam jawa yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan. Namun pada era tahun 90-an buah keranji cukup populer dan digemari sebagai cemelin bahkan sering di jajakan pedagang kaki lima di dalan bus dan kereta.
Buah ini berbentuk seperti anggur namun agak pipih, kulit luar atau cangkangnya keras tapi agak rapuh. Sedangkan daging buahnya memiliki tektur yang lembut dan sedikit berbulu halus seperti beludru dengan warnanya yang kecoklatan, dalam bahasa Inggris buah ini disebut sebagai “valvet tamarind”.
Buah ini memiliki rasa asam dan manis yang nikmat, tekturnya lembut seperti kapas, jadi jika dimakan serasa langsung lumer dimulut. Anak jaman sekarang mana kenal buah ini.
Pohon buah ini banyak tumbuh alami di Indonesia, Thailand dan Malaysia. Di Indonesia sendiri pohon keranji banyak tumbuh di daerah kalimantan, Sumatera dan Jawa.
Cukup sulit untuk memetik buah ini dari pohonnya, sebab pohon keranji biasannya berukuran sangat tinggi bahkan ada yang mencapai 35 meter.
Di wilayah Thailand selatan, buah asam keranji memiliki nilai ekonomis yang biasanya dijual dalam kemasan sebagai oleh-oleh bagi wisatawan, buah ini sering diolah menjadi permen dengan cita rasa asam manis. Selain menjadi permen, buah asam kranji juga kerap diolah menjadi bahan dasar sirup dan suplemen kesehatan. Tidak hanya bijinya, ampas dan batang buah asam kranji juga dapat dimanfaatkan.
Sayangnya, pohon ini tidak ada yang membudididayakan hal ini di keranekan masa panenya yang terbilang cukup lama, serta kayu pohon ini juga sering dimanfaatkan sebagai bahan furniture bernilai tinggi. Sebab itu keberadaan pohon buah keranji ini menjadi semakin lagka.
Buah asam keranji juga memiliki banyak khasiat medis. Rebusan daunnya dimanfaatkan untuk mengobati gangguan lambung. Daun asam keranji memiliki sifat diuretik yang membantu dalam memproduksi urine, juga membantu jantung untuk memompa darah sehingga dimanfaatkan secara tradisional sebagai obat hipertensi.
Rebusan kulit kayunya secara tradisional dimanfaatkan untuk mengobati sakit gigi. Juga kulit kayunya menurunkan peradangan di area bronkial. Rebusan daun juga digunakan dalam pengobatan penyakit kuning, mengatur kadar gula dalam darah dengan mengurangi kadar gula dan mengintensifkan sensitivitas insulin sehingga menyembuhkan diabetes.
Sifat analgesik dari buah juga membantu dalam meniadakan nyeri haid, dan membantu menghentikan diare, serta dimanfaatkan juga sebagai obat sariawan dan gusi berdarah. Daunnya yang setengah tua secara tradisional sering digunakan untuk menyembuhkan luka. @