Harapannya, diskusi semacam ini dapat menghasilkan rumusan terbaik untuk dikomunikasikan lebih lanjut antara promotor musik dengan pemerintah.
Kehadiran penyanyi Taylor Swift di Singapura yang menjadi magnet kuat dan menumbuhkan perekonomian industri hiburan di negara tersebut, layak disikapi dan menjadi refleksi membaca animo dan denyut industri hiburan di negeri ini.
Hal itu dinyatakan oleh Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dalam sambutan diskusi bertema : “Bisnis Konser Musik dan Cuan untuk Negara” di Hotel Harris, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (23/3/2024).
Diskusi yang diinisiasi oleh PWI Pusat Seksi Seni Musik dan Film bekerjasama dengan Apresiasi Musik Direktorat Perfilman Musik dan Media (PMM) Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI ini, menurut Hendry dapat membangkitkan gairah industri musik di tanah air
“Temanya menarik, “Bisnis Konser Musik dan Cuan untuk Negara”. Ini merujuk dengan kesuksesan Konser Taylor Swift yang mendatangkan ekonomi besar untuk Singapura beberapa waktu lalu. Dari diskusi ini kita harapkan menghasilkan rumusan terbaik untuk nantinya bisa untuk dikomunikasikan lebih lanjut antara promotor musik dengan pemerintah,” kata Hendry.
Kepala Apresiasi Musik Direktorat PMM Dirjen Kebudayaan Edi Irawan menambahkan, apa yang dihasilkan dari diskusi ini nantinya bisa menjadi masukan-masukan kepada pihaknya apa yang bisa untuk diteruskan pada masa mendatang.
“Diskusi dengan teman-teman wartawan dan juga para pelaku di industi musik dalam hal ini promotor, tentunya banyak masukan-masukan apa saja yang belum kami lakukan untuk nantinya bisa ditambahkan dan dirumuskan bersama-sama. Saya kira diskusi ini sangat baik sekali,” ucap Edi Irawan.
Pembicara utama dalam diskusi tersebut, CEO Deteksi Production, Harry Koko Santoso mengungkapkan, bahwa konser musik di manapun diselenggarakan pasti menjadi daya tarik orang untuk menonton, Artinya konser bisa diselenggarakan di kota sampai di desa, di laut sampai di gunung.
Bahkan di udara seperti yang dilakukan Virgin Air Lines, yang saat momen peluncuran perusahaannya sampai melakukan konser musik di dalam pesawat saat mengudara.
“Musik menjadi primadona dalam kegiatan konser. Kita menyebutnya, musik adalah industri. Hebatnya lagi mulai dari pemilihan presiden sampai kepala desa, mulai produk murahan sampai produk termahal semuanya menggunakan musik. Soal konser Taylor Swift di Singapura dan mendatangka protes dari negara tetanga, ini adalah kejelian promotor Singapura mengajak agency dan artis managemen mereka percaya si Singapura mendapatkan keamanan, kenyamanan dan kemudahan. Cukup konser di Singapura, fansnya dari negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, Malaysia dan Indonesia akan terbang ke Singapura untuk menyaksikan penyanyi idolanya. Inilah yang terjadi,” jelas Koko.
“Untuk itu, peran pemerintah di Singapura sangat penting dalam memberikan akses kemudahan, fasilitas sampai dengan keamanan dan kenyamanan pada artisnya dan juga penontonnya. Maka penonton dari negara lainpun tak segan datang ke Singapura. Penyanyi, musisi pun merasa tenang dan nyaman serta yakin, konsernya akan sukses,” sambungnya.
Peran Pemerintah dan “Kenyamanan”
Country Director ONErpm di Indonesia Aldo Sianturi mengatakan, Indonesia harusnya bisa melebihi Singapura dalam hal pergerlaran konser. Namun bukan menirunya. Namun bagaimana caranya pemerintah hadir dan ada juga ikut supporting memperbaiki ekosistem industri musik, infrastruktur bisnis pertunjukan.
“Pemerintah harus hadir mendukung setiap event konser. Bisa juga mendukung penuh festival musik yang sudah ada di Indonesia, mulai dari perizinan yang mudah, pajak yang ringan, atau dari sisi pendanaan. Atau, mendukung para musisi yang ingin bertandang keluar negeri karena undangan, atau kompetisi. Kita punya banyak potensi besar musisi-musisi daerah dengan karakter yang kuat. Justru kita bisa mengekspor musik Indonesia ke negeri lain. Untuk konser seperti Taylor Swift, saya yakin Indonesia bisa, bila pemerintah mendukungnya dengan maksimal dalam segala hal,” tegas Aldo Sianturi yang hadir sebagai pembicara denga tema: Melibatkan Musik Tradisionaldan Stakeholder Panggung Konser Tersertifikasi Dalam Konser Internasional.
Merangkum rangkaian dua diskusi yang digelar sekaligus, Ketua Simufil PWI Pusat Benny Benke menilai, peran penting pemerintah sangat besar untuk mendukung keberlangsungan konser-konser di Tanah Air dan juga membawa musisi Indonesia tingkat nasional dan daerah ke mancanegara.
Dengan demikian, cuan atau investasi ekonomi dalam sektor industri musik akan terus berkembang dan mampu berdampak besar untuk ekonomi bangsa.
“Kerjasama dan dukungan besar pemerintah terhadap sebuah konser dalam negeri sangat penting sekali. Apa yang disampaikan narasumber di atas, merupakan masukan penting agar ke depannya kita bisa lebih besar lagi menggelar konser-konser dunia di Tanah Air dan konser musisi dalam negeri untuk bangkitkan ekonomi bangsa melalui pergelaran musik. Kita bisa cuan seperti Singapura dengan Taylor Swiftnya,” ucap Benny Benke.
“Tidak selesai disini, kita akan gelar terus menggelar diskusi-diskusi lainnya seperti ini,” tandas Benny Benke.@